Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Mata Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Kelas XI TIPTL 1 Jurusan Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Negeri 1 Trenggalek
Disusun oleh :
Budi Cahyo Utomo, ST
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal terpenting sebagai tolak ukur kemajuan suatu negara. Kualitas pendidikan yang bagus mencerminkan suatu negara tersebut memiliki Sumber Daya Manusia yang terampil dan berkompeten, sehingga dapat mempengaruhi berbagai bidang di dalam perkembangan dan kemajuan suatu negara seperti bidang ekonomi, sosial, dan budaya bangsa. Dalam memajukan kualitas pendidikan diperlukan pula metode-metode khusus yang diterapkan pendidik dalam menyampaikan materi disekolah agar peserta didik benar-benar memahami dan menguasai materi yang disampaikan pendidik. Kegitan pembelajaran formal dalam pendidikan yang berlangsung di sekolah terjadi interaksi aktif antara pendidik dan peserta didik. Tugas dan tanggung jawab seorang pendidik adalah mengelola kelas agar lebih efektif, dan terasa hidup yang ditandai dengan keterlibatan aktif kedua belah pihak dalam proses pembelajaran, terutama peserta didik, peserta didik dituntut lebih aktif dibanding pendidik, hal itu dilakukan agar peserta didik lebih mudah untuk memahami materi yang dibahas, peserta didik dituntut untuk mandiri dalam pembelajaran, mereka tidak harus dituntun lagi untuk belajar, karena belajar merupakan kewajiban bagi setiap peserta didik. Keaktifan peserta didik bisa dikatakan tolak ukur keberhasilan pendidik dalam mengelola kelas atau pembelajaran. Siswa aktif berarti pembelajaran tidak hanya berjalan sebelah akan tetapi berjalan bersama dimana pendidik dan peserta didik melakukan aktivitas sesuai dengan materi yang dibahas. Dengan aktifnya peserta didik, pendidik dapat mengukur kemampuan peserta didik, siswa mana yang belum paham pembelajaran yang disampaikan dan siswa mana yang telah paham. Namun pada kenyataannya pembelajaran yang terjadi di sekolah umumnya masih terpusat pada pendidik, sedangkan peserta didik belum bisa berperan aktif dalam pembelajaran, dari sebagian besar siswa masih ada yang 3D, yaitu “Datang, Duduk, dan Diam”, karena mereka beranggapan kalau masuk sekolah terus mereka akan naik kelas, mereka tidak peduli tentang pelajaran. Pemikiran itulah yang harus dihapuskan dari pikiran siswa, maka dari itu pendidik didorong untuk merubah 3D siswa agar siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran, dengan keaktifan siswa dalam meminguti pelajaran dengan sendirinya mereka akan lebih mudah memahami pelajaran sehingga presatasi belajar mereka akan meningkat. Rendahnya keaktifan belajar siswa juga terlihat pada siswa SMK Negeri 1 Trenggalek, hal tersebut dapat diketahui berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada semester awal tahun pelajaran 2015/2016. Pengamatan dilakukan ketika proses pembelajaran di kelas XI Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik 2 (XI TIPTL 2) pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik baik pembelajaran teori maupun praktik. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran itu sangat rendah, antusias siswa dalam belajar itu kurang, hal itu dapat dilihat ketika proses pembelajaran berlangsung siswa yang memperhatikan mungkin hanya sebagian saja, siswa yang duduk dibelakang itu biasanya sibuk sendiri. Ketika mereka ditegur mereka diam memperhatikan tetapi setelah beberapa menit mereka kembali lagi membentuk forum sendiri, mainan handphone, berbicara dengan temannya. Pada saat diberi tugas rumah (PR) mereka mengerjakan tetapi kebanyakan mereka mengerjakan disekolah sebelum pelajaran dimulai. Keaktifan siswa pada saat praktikum juga sangantlah rendah, ada beberapa siswa yang hanya ikut-ikutan pada temannya (gandol), ketika ditegur mereka baru mau untuk bekerja membantu temannya tetapi ketika guru menjauh ke kelompok lain mereka sibuk mainan lagi. Keaktifan siswa rendah sangatlah berpengaruh terhadap hasil belajar siswa itu terbukti bahwa ada beberapa nilai siswa yang kurang dari KKM (Ketentuan Kelulusan Minimum), untuk mencapai KKM nilai siswa harus di tambah (di katrol) oleh guru. SMK Negeri 1 Trenggalek sendiri memiliki nilai KKM 75. Kegiatan observasi atau proses pembelajaran pada semester satu tahun ajaran 2015/2016 ini memberikan informasi ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan pelajaran. Siswa yang kurang aktif yaitu, Dwi Andang, Eldha Firnando, Faza Afdhalul, Feri Satrio, Harfian Alifanata, Imam Taufik, Indra Kurniawan, Johan Ego, Mahendra Prananta. Melihat hal yang lain seperti kedispilan siswa, sopan-santun siswa SMK Negeri 1 Trenggalek khususnya siswa program keahlian TIPTL sangatlah kurang, siswa tidak mempunyai sopan-santun terhadap guru, kebanyakan siswa ketika berbicara dengan guru banyak menggunakan bahasa jawa ngoko.
Untuk membaca lebih detil ini anda perlu mengupgrade keanggotaan. Hubungi admin !
Artikel lainnya :
Instalasi Penerangan Listrik : |
Instalasi Motor Listrik : |
Instalasi Tenaga Listrik : |
Keselamatan Kesehatan Kerja : |